Danapa saja yang kalian nafkahkan, maka sesungguhnya Allah mengtahuinya. Waki' di dalam kitab tafsirnya meriwayatkan dari Syarik, dari Abu Ishaq, dari Amr ibnu Maimun sehubungan dengan firman-Nya: Kalian sekali-kali tidak sampai kepada kebajikan (yang sempurna). (Ali Imran: 92) Yang dimaksud dengan al-birr ialah surga.
Asbab al-Nuzul didefinisikan sebagai “sesuatu yang karenanya Al-Qur‟an diturunkan, sebagai penjelas terhadap apa yang terjadi, baik berupa peristiwa maupun pertanyaan.” Tetapi hal ini tidak berarti bahwa setiap orang harus mencari sebab turunnya setiap ayat, karena tidak semua ayat Al-Qur‟an diturunkan karena timbul suatu peristiwa dan kejadian, atau karena suatu pertanyaan. Tetapi ada di antara ayat Al-Qur‟an yang diturunkan karena sebagai ibtida‟ pendahuluan, tentang akidah iman, kewajiban Islam dan syariat Allah dalam kehidupan pribadi dan sosial. Al-Ja‟bari sebagaimana dikutip Syaikh Manna Al-Qaththan menyebutkan, “Al-Qur‟an diturunkan dalam dua kategori; yang turun tanpa sebab, dan yang turun karena suatu peristiwa atau pertanyaan.”93 Adapun Asbabun Nuzul surat Ali-Imran ayat 190 ialah Diketengahkan oleh Tabrani dan Ibnu Abi Hatim dari Ibnu Abbas, katanya “Orang-orang Quraisy datang menemui orang-orang Yahudi, tanya mereka “Bukti-bukti apakah yang dibawa oleh Musa kepada tuan-tuan?” Jawab mereka “Tongkatnya dan tangannya yang putih bagi mata yang memandang.” Kemudian mereka datangi lagi orang-orang Nasrani, lalu tanyakan “Apa mukjizat Isa?” Jawab mereka “Menyembuhkan orang buta sejak lahirnya, orang 93 Syaikh Manna Al-Qaththan, Pengantar Studi Ilmu Al-Qur‟an, Terj. Mifdhol Abdurrahman Jakarta Pustaka Al-Kautsar, 2005, 95. yang berpenyakit kusta bahkan menghidupkan orang yang telah mati.” Setelah itu mereka menjumpai Nabi Saw. Kata mereka “Mohonkanlah kepada Tuhanmu untuk kami. Agar Safa ini dijadikannya sebagai sebuah bukit emas.” Maka Nabi pun memohon kepada Tuhannya, lalu diturunkan-Nyalah ayat “Sesungguhnya pada kejadian langit dan bumi... sampai akhir ayat” surat Ali-Imran ayat 190. Maka hendaklah mereka merenungkannya!94 Dalam tafsir al-Maraghiy, karya Ahmad Mushthafa Al-Maraghiy menjelaskan asbabun nuzul surat Ali-Imran ayat 190-191 ini ialah Imam Thabrani dan Ibnu Hatim meriwayatkan sebuah hadits dari Ibnu Abbas, bahwa orang-orang Quraisy pernah datang kepada orang-orang Yahudi, lalu mereka bertanya, “Mukjizat-mukjizat apakah yang dimiliki oleh Nabi Musa sewaktu datang kepadamu?” Orang-orang Yahudi menjawab, “Tongkat dan tangannya yang tampak putih bercahaya bagi orang-orang yang melihatnya.” Kemudian mereka mendatangi orang-orang Nasrani dan bertanya kepada mereka, “Bagaimana mukjizat Nabi Isa itu?” jawab mereka, “Ia dapat menyembuhkan orang buta, menyembuhkan orang berpenyakit supak, dan dapat menghidupkan orang mati.” Selanjutnya orang-orang Quraisy itu mendatangi Nabi Muhammad saw. seraya bertanya, “Doakanlah kepada Tuhanmu untuk kami, agar Dia mengubah bukit Shafa menjadi emas,” Nabi Saw. pun berdoa kepada Allah Swt., kemudian 94 Imam Jalaluddin Al-Mahalli dan Imam Jalaluddin As-Suyuti, Terjemahan Tafsir Jalalain Berikut Asbabun Nuzul Jilid 1, Terj. Bahrun Abubakar Bandung Sinar Baru Algensindo, 2004, 307. turunlah ayat, inna fi khalqi‟s samawati, dan seterusnya. Karenanya hendaklah kalian memikirkan kejadian E. Ayat Al-Qur’an Lain sebagai Pendukung 1. Surat Ali-Imran Ayat 189            Artinya “Kepunyaan Allah-lah kerajaan langit dan bumi, dan Allah Maha Perkasa atas segala sesuatu.” Ali-Imran 189 Hubungan surat Ali-Imran ayat 189 dengan ayat 190 adalah Apabila orang muslim telah ingat akan kebesaran Allah yang Maha Kuasa mutlak atas seluruh kerajaan langit dan bumi, tidaklah lagi mereka akan menjual kebenaran Allah dengan harga yang sedikit. Tidaklah lagi mereka akan membeli kekufuran dengan menjual iman sebagai harganya. Tidaklah lagi mereka akan berkejar-kejaran mencari pujian duniawi yang palsu, lalu mengkhianati tugas yang terpikul di atas pundaknya sebagai penjaga agama Allah. Pada ayat 189 tersebut Tuhan memberi peringatan kepada segala insan yang terpedaya dengan tipuan hidup di dunia ini. Orang berkejar mendekatinya, namun kerajaan yang sejati, ialah kerajaan Allah yang meliputi segenap langit dan bumi. Maka tegakkanlah kerajaan itu dalam dirimu sendiri, 95 Ahmad Mushthafa Al-Maraghiy, Tafsir Al-Maraghiy, Terj., Bahrun Abubakar dan Heri Noer Aly Semarang Toha Putra, 1986, 288-289. sebab dari sana kita semua datang, dengan itu kita hidup dan ke sanalah tujuan kita yang 2. Surat Al-Baqarah Ayat 164                                             Artinya “Sesungguhnya dalam penciptaan langit dan bumi, silih bergantinya malam dan siang, bahtera yang berlayar di laut membawa apa yang berguna bagi manusia, dan apa yang Allah turunkan dari langit berupa air, lalu dengan air itu Dia hidupkan bumi sesudah mati kering-nya dan Dia sebarkan di bumi itu segala jenis hewan, dan pengisaran angin dan awan yang dikendalikan antara langit dan bumi; sungguh terdapat tanda -tanda keesaan dan kebesaran Allah bagi kaum yang memikirkan.” Al-Baqarah 164 Pada ayat ini ditutup dengan menyatakan bahwa yang demikian itu merupakan “tanda-tanda bagi orang-orang yang berakal” قع م قا ا la ayatin liqaumin ya‟qilun, sedangkan pada surat Ali-Imran ayat 190, karena mereka berada pada tahap yang lebih tinggi dan juga telah mencapai 96 Hamka, Tafsir Al-Azhar Juz IV, 245-248. kemurnian akal, maka sangat wajar ayat ini ditutup dengan ا ل أ ا la ayatin li ulil Setelah mengakui kelemahan diri, lalu memohon agar Tuhan menjauhkan kiranya dari azab neraka, diteruskan pula pengakuan itu 3. Surat Ali-Imran Ayat 192              Artinya “Ya Tuhan kami, sesungguhnya barangsiapa yang Engkau masukkan ke dalam neraka, maka sungguh telah Engkau hinakan ia, dan tidak ada bagi orang-orang yang zalim seorang penolongpun.” Ali-Imran 192. Ayat ini melukiskan suara hati sanubari insan yang penuh pengakuan akan kebesaran Allah. Bahwasanya jika seseorang dimasukkan ke dalam neraka, bukanlah Tuhan yang salah, melainkan manusia itu sendirilah yang telah aniaya akan dirinya, sebab dia melanggar ketentuan Tuhan yang sudah patut diketahuinya. Dan karena dia yang memilih jalan aniaya, jalan yang tidak adil dan tidak benar, diapun Menganjurkan umat agar senantiasa bertafakkur memikirkan ciptaan Allah di bumi. Dalam Al-Qur‟an, sering sekali Allah menyeru umat manusia agar selalu bertafakkur untuk meningkatkan keimanannya. 97 Quraish Shihab, Tafsir Al-Mishbah Pesan, Kesan, dan Keserasian Al-Qur‟an Ciputat Lentera Hati, 2000, 291. 98 Hamka, Tafsir Al-Azhar Juz IV, 252. Qur‟an sangat menjunjung tinggi derajat seseorang yang menggunakan akal sehatnya dengan baik. 4. Surat Az-Zumar Ayat 9                            Artinya “Apakah kamu hai orang musyrik yang lebih beruntung ataukah orang yang beribadat di waktu-waktu malam dengan sujud dan berdiri, sedang ia takut kepada azab akhirat dan mengharapkan rahmat Tuhannya? Katakanlah "Adakah sama orang-orang yang mengetahui dengan orang-orang yang tidak mengetahui?" Sesungguhnya orang yang berakallah yang dapat menerima Az-Zumar 9 5. Surat Al-Hajj Ayat 18                                           Artinya “Apakah kamu tiada mengetahui, bahwa kepada Allah bersujud apa yang ada di langit, di bumi, matahari, bulan, bintang, gunung, 99 Purna Siswa Madrasah Hidayatul Mubtadi-ien, Tafsir Maqasyidi Kajian Tafsir Tematik Maqasyid al-Syari‟ah Kediri Lirboyo Press, 2013, 227-228.

MEDIABLORA - Berikut ini adalah kandungan makna dan Asbabun Nuzul Surat Ali Imran Ayat 190 - 191 dalam Al Qur'an. Surat Ali Imran Ayat 190 - 191 berisi tentang Ulil Albab. Marilah kita simak dengan seksama ayat Al Qur'an Surat Ali Imran Ayat 190 - 191. Baca Juga: Teks Bacaan Surat Yasin Bahasa Arab, Lengkap ayat 1-83, Banyak Mengandung

Diceritakandalam Asbabun Nuzul ayat tersebut, An-Nadr tertangkap saat perang Badar. lantas kemudian Rasulullah menghadap padanya dan mengatakan bahwa dahulu An-Nadr pernah mengatakan perkataan keji terhadap Al-Quran (yakni, mengatakan Quran sebagai dongeng) [3]. 177, Ali Imran: 114, An-Nisa: 38, 39, 59, 136, 162, At-Tawbah: 18, 19, 29, 99
AsSuyuthi dalam kitabnya menyebutkan mengenai asbabun nuzul Surah Ali-'Imran ayat 190 dengan mengutip hadits riwayat ath-Thabrani. Ath-Thabrani dan Ibnu Abi Hatim meriwayatkan dari Ibnu Abbas, dia berkata, "Orang-orang Quraisy mendatangi orang-orang Yahudi dan bertanya kepada mereka, 'Apa tanda-tanda yang dibawa Musa kepada kalian?' Kejadianini kemudian disampaikan kepada Nabi SAW. Mendengar ini, beliau SAW kemudian mendatangi mereka, lalu turunlah Surat Ali Imran ayat 101-103 (al-Wahidi: 1991, 120-121). Pesan utama ayat ini adalah dorongan untuk adanya sebagian elemen dari kelompok masyarakat yang pertama, menyeru pada kebaikan (khair). Kedua, memerintah pada makruf. AliImran ayat 19-20, 51, 67, 85, 101: Untuk tafsir ataupun asbabun nuzul ayat-ayat tersebut, silahkan baca disini. Wallaahu a'lamu bis shawaabi. Bagikan ini: Klik untuk berbagi pada Twitter(Membuka di jendela yang baru) Klik untuk membagikan di Facebook(Membuka di jendela yang baru) Menyukai ini: G9ybwV. 242 297 207 317 285 69 333 385 487

asbabun nuzul ali imran ayat 19