403 ERROR Request blocked. We can't connect to the server for this app or website at this time. There might be too much traffic or a configuration error. Try again later, or contact the app or website owner. If you provide content to customers through CloudFront, you can find steps to troubleshoot and help prevent this error by reviewing the CloudFront documentation. Generated by cloudfront CloudFront Request ID q7eA9ljJ_jI8XiWC00J1r_w607Af8aSH9pAduVNukfeFH96pGhuSyQ==
KEDIRI- Pondok Pesantren Wali Barokah menggelar asrama Syarah Asma' Allah Al-Husna, yakni penjelasan atau keterangan mengenai 99 nama Allah Asrama Syarah Asmaul Husna Memutar Rp 2 M per Hari di Kediri - LDII BalikpapanThis paper is a research report on the practice of living Quran in school toward habituating the reading of Asmaul Husna. The purpose of this study was to explore its implementation in the primary school SD Sabbihisma 2 Padang. The design was descriptive qualitative research by collecting the data using observation, interviews, and documentation. The findings show that, first, the habit of reading Asmaul Husna has been a long program and characteristic of SD Sabbihisma. Second, in reading Asmaul Husna there was a particular rhythm called the Hijaz rhythm. Third, the reading was accomplished by students every day before the class and during the recitation program at weekly and monthly meetings. Fourth, reading Asmaul Husna was guided by the classroom teacher or teacher who entered in the first hour, it was also led by a teacher/Ustaz. Fifth, the purpose or motivation in reading Asmaul Husna was to expect rewards and heaven from Allah. Discover the world's research25+ million members160+ million publication billion citationsJoin for free Asatiza Jurnal Pendidikan Asatiza Jurnal Pendidikan Vol. 02. No. 03 2021 P-ISSN 2721-0723 E-ISSN 2716-3202 Editorial Address Kampus STAI Auliaurrasyidin Tembilahan Jl. Gerilya No. 12 Tembilahan Barat, Riau Indonesia 29213 Mail asatiza Living Quran Pembiasaan Membaca Asmaul Husna di Sekolah Dasar Fahrul Usmi 1,a, *Raja Muhammad Kadri2,b 1Widyaiswara Ahli Madya BDK, Padang, Sumatera Barat, Indonesia 2Alumnus Pascasarjana UIN Imam Bonjol, Padang, Sumatera Barat, Indonesia a fahrulusmi33 b rajamuhammadkadri96 INFORMASI ARTIKEL Histori Artikel Diterima 05/07/2021 Direvisi 27/09/2021 Disetujui 28/09/2021 Diterbitkan 30/09/2021 Abstract This paper is a research report on the practice of living Quran in school toward habituating the reading of Asmaul Husna. The purpose of this study was to explore its implementation in the primary school SD Sabbihisma 2 Padang. The design was descriptive qualitative research by collecting the data using observation, interviews, and documentation. The findings show that, first, the habit of reading Asmaul Husna has been a long program and characteristic of SD Sabbihisma. Second, in reading Asmaul Husna there was a particular rhythm called the Hijaz rhythm. Third, the reading was accomplished by students every day before the class and during the recitation program at weekly and monthly meetings. Fourth, reading Asmaul Husna was guided by the classroom teacher or teacher who entered in the first hour, it was also led by a teacher/Ustaz. Fifth, the purpose or motivation in reading Asmaul Husna was to expect rewards and heaven from Allah. Abstrak Tulisan ini merupakan laporan penelitian lapangan mengenai praktik living Quran di sekolah yaitu berupa pembiasaan membaca Asmaul Husna. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui bagaimana pelaksanaan living Quran di sekolah SD Sabbihisma 2 Padang. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian kualitatif deskriptif yang dalam pengumpulan datanya menggunakan observasi, wawancara dan dokumentasi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pertama, pembiasaan membaca Asmaul Husna sudah sejak lama menjadi program dan ciri khas SD Sabbihisma. Kedua, dalam membaca Asmaul Husna ada irama tertentu yang disebut dengan irama Hijaz. Ketiga, pembacaan Asmaul Husna dilakukan oleh siswa setiap harinya sebelum memulai pembelajaran, dibaca pada setiap acara pengajian dan pertemuan mingguan dan bulanan. Keempat, pembacaan Asmaul Husna sebelum memulai pembelajaran dibimbing oleh wali kelas atau guru yang masuk pada jam pertama dan pada acara pengajian dipimpin oleh seorang guru/ustaz. Kelima, tujuan atau motivasi dalam membaca Asmaul Husna adalah mengharap pahala dan surga dari Allah. Keywords Living Quran, Asmaul Husna, SD Sabbihisma 2 Padang Kata Kunci Living Quran, Asmaul Husna, SD Sabbihisma 2 Padang DOI *Correspondence Author rajamuhammadkadri96 Cara mensitasi artikel Usmi, F., & Kadri, R. M. 2021. Living Al-Quran Pembiasaan membaca asmaul husna di Sekolah Dasar. Asatiza Jurnal Pendidikan, 23, 188-196. PENDAHULUAN Al-Quran secara bahasa apabila ditelusuri akar katanya, merupakan mashdar infinitif dari kata qaraโa-yaqraโu- qiraโatan-qurโanan yang artinya bacaan Ilyas, 2014. Beberapa ayat dalam Al-Quran berisi perintah untuk membaca Al-Quran, salah satunya terdapat pada wahyu yang pertama kali diturunkan yaitu surat Al-Alaq 1-5. Namun, ada dua kata Living Al-Quran Pembiasaan Membaca Asmaul Husna di Sekolah Dasar Fahrul Usmi & Raja Muhammad Kadri 189 Asatiza Jurnal Pendidikan Vol. 2 No. 3 2021 This is an open access article under CC by SA License yang berbeda yang digunakan Al-Quran untuk menunjuk makna โmembacaโ yaitu apabila pembacaan itu berorientasi pada pemahaman, maka kata yang digunakan biasa adalah qiraah, sedangkan apabila pembacaan yang berorientasi pada pengamalan digunakan kata tilawah. Jadi, dapat dipahami bahwa tujuan Al-Quran itu diturunkan adalah untuk dibaca dan dipahami, kemudian setelah dipahami isinya, dituntut untuk mengamalkan isi ajaran yang terdapat di dalamnya. Seiring dengan antusiasnya para peneliti dan pengkaji Al-Quran, maka muncul berbagai model kajian terhadap Al-Quran baik itu dari segi metode yang digunakan dalam memahami dan menafsirkan Al-Quran hingga kepada orientasi kajian Al-Quran. Junaedi 2015 mengungkapkan bahwa kajian Al-Quran pada dewasa ini tidak lagi hanya berkutat pada teks-teks ayat Al-Quran, tetapi sudah mulai mengkaji pengamalan masyarakat terhadap ayat-ayat Al-Quran itu sendiri. Praktik-praktik pengamalan terhadap ajaran Al-Quran di dalam kehidupan masyarakat sehari-hari ini dikenal dengan istilah living Quran. Menurut Chirzin, 2007, praktik-praktik pengamalan terhadap ajaran Al-Quran ini terjadi karena ke seringan individu berinteraksi dengan Al-Quran sehingga menghasilkan pemahaman dan penghayatan terhadap ayat-ayat Al-Quran itu sendiri. Pemahaman dan penghayatan terhadap Al-Quran tersebut kemudian diungkapkan dan dikomunikasikan secara verbal maupun dalam bentuk tindakan yang dipraktikkan, kemudian mempengaruhi orang lain sehingga melahirkan tindakan-tindakan kolektif dan terorganisasi. Beberapa penelitian menunjukkan bahwa di sekolah juga ditemukan praktik-praktik pengamalan terhadap ajaran Al-Quran living Quran misalnya penelitian Kholis 2017 yang menunjukkan bahwa beberapa praktik pengamalan terhadap ajaran Al-Quran. Penelitian yang dilakukan di SD Islam dan SMP Islam Al-Azhar Tulungagung tersebut menghasilkan gambaran bahwa sekolah tersebut menerapkan nilai-nilai yang terkandung dalam Al-Quran seperti kesalehan dan kesopanan, gerakan membaca Al-Quran tadarus, menghafal Al-Quran, mendalami makna Al-Quran, membaca surat-surat atau bacaan tertentu yang sesuai dengan petunjuk dari Al-Quran. Di Kota Padang sendiri penulis juga menemukan beberapa sekolah yang mencoba menerapkan nilai-nilai dan ajaran-ajaran yang terkandung di dalam Al-Quran salah satunya yaitu SD Sabbihisma 2. Berdasarkan penelitian Danil, 2018 SD Sabbihisma 2 merupakan salah satu sekolah yang telah sejak lama menyelenggarakan pendidikan yang bernuansa keislaman dan berbasis ajaran Al-Quran. Ada berbagai kegiatan keagamaan yang dilaksanakan di sekolah tersebut seperti membaca Al-Quran, menghafal Al-Quran, shalat berjamaah, didikan subuh, peringatan hari-hari besar Islam dan pembiasaan membaca Asmaul Husna. Penulis merasa tertarik untuk mengungkap mengenai pembiasaan membaca Asmaul Husna ini, karena Living Al-Quran Pembiasaan Membaca Asmaul Husna di Sekolah Dasar Fahrul Usmi & Raja Muhammad Kadri 190 Asatiza Jurnal Pendidikan Vol. 2 No. 3 2021 This is an open access article under CC by SA License bacaan ini selalu dirutinkan membacanya pada lembaga pendidikan ini pada setiap kegiatan. Apabila ditelusuri, pembacaan Asmaul Husna ini memiliki dasar dan merupakan perintah dari ajaran Al-Quran yaitu sebagai berikut ๎๎จ๎ด๎ฝ๎ช ๎๎ ๎ ๎๎ฌ๎๎ข๎ฉ๎๎จ๎๎จ๎ข ๎๎ฐ๎ต๎จ๎น๎ช๎ท ๎๎ฉ๎ก๎บ๎ฉ๎ ๎ป๎๎ญ๎จ๎ฆ ๎๎๎จ๎ด๎ป๎๎ฉ๎ป๎ก๎ ๎๎ฉ๎ป๎ญ๎ต๎จ๎ณ๎ป๎๎จ๎ป๎๎ ๎๎ช ๎๎ช๎ฌ๎จ๎ข๎๎จ๎ ๎บ๎ฉ๎ฐ๎จ๎ณ๎ป๎ก๎จ๎ ฌ๎๎ฌ๎๎บ๎ฉ๎ต๎จ๎ฝ๎๎ต๎จ๎ฒ๎๎จ๎ ๎ป๎ข๎จ๎๎ป๎๎ฉ๎พ๎จ๎๎ ๎ด๎๎ช๎ท๎ช๎ก๎ข๎จ๎ณ๎ป๎๎จ๎ฝ๎๎ญ๎ช๎๎๎จ๎ ๎ข๎ฉ๎๎ช๎ ๎ป๎ฐ๎ฉ๎ฝ Artinya Hanya milik Allah Asmaa-ul husna, maka bermohonlah kepada-Nya dengan menyebut Asmaa-ul Husna itu dan tinggalkanlah orang-orang yang menyimpang dari kebenaran dalam menyebut nama-nama-Nya. Nanti mereka akan mendapat balasan terhadap apa yang telah mereka kerjakan. QS. Al-Aโraf 180 Di ayat yang lain Al-Quran juga memerintahkan untuk menyebut membaca asmaul husna, yaitu ๎๎ฉ๎ท๎จ๎ฐ๎จ๎ฆ๎๎ฌ๎๎บ๎ฉ๎ ๎ป๎๎จ๎ป๎๎ต๎๎ฒ๎๎ต๎ฑ๎ซ๎ฝ๎จ๎ก๎๎ฐ๎จ๎ด๎๎จ๎ข ๎ป๎๎๎๎ก๎๎๎ฌ๎๎บ๎ฉ๎ ๎ป๎๎๎๎ช๎ข๎จ๎ฝ๎๎จ๎๎ฌ๎๎๎ฌ๎๎บ๎ฉ๎ ๎ป๎๎๎๎ช๎ฎ๎ฉ๎ฉ๎๎ต๎จ๎น๎ช๎ท๎ ๎ป๎บ๎ช๎ฆ๎ต๎จ๎ฉ๎๎ ๎จ๎ ๎จ๎ข๎ ๎จ๎ซ๎ช๎ป ๎จ๎๎จ๎๎ช๎ท๎๎ป๎๎จ๎น๎ป๎จ๎๎ ๎จ๎ ๎จ๎ข๎๎ฃ๎๎จ๎ด๎ป๎๎ฉ๎ป๎ก๎๎๎ฉ๎ป๎ญ๎ต๎จ๎ณ๎ป๎๎จ๎ป๎๎๎๎ฑ๎๎พ๎ช๎ ผ๎จ๎๎ ๎จ๎ซ๎ช๎ก๎๎จ๎ก๎๎จ๎ป๎ป๎จ๎ท๎๎ช๎ข๎จ๎ผ๎ป๎ จ๎๎จ๎ข Artinya Katakanlah "Serulah Allah atau serulah Ar-Rahman. Dengan nama yang mana saja kamu seru, Dia mempunyai Al Asmaaul husna nama-nama yang terbaik dan janganlah kamu mengeraskan suaramu dalam shalatmu dan janganlah pula merendahkannya dan carilah jalan tengah di antara kedua itu". QS. Al-Israโ 110 Kedua ayat di atas juga di dukung dan di perjelas oleh hadis Nabi Muhammad SAW. Sebagai berikut. ๎๎๎จ๎น๎จ๎ก๎ฌ๎๎ช๎ ถ๎๎ช ๎๎ช๎ฌ๎๎๎ ๎ช๎๎๎จ๎ป๎ช๎ก๎ฌ๎๎ช๎ ถ๎ข๎๎๎๎ต๎จ๎ธ๎ต ๎จ๎๎ฌ๎๎จ๎ฝ๎๎ฌ๎ด๎จ๎ฒ๎๎๎ฅ๎๎ช๎๎๎จ๎ข๎๎๎ ๎๎๎จ๎น๎จ๎ณ๎ต๎ช๎ฒ๎๎ต๎จ๎ณ๎ฌ๎๎๎๎ฅ๎น๎๎ถ๎จ๎ฌ๎ ๎๎ ๎จ๎ฎ๎จ๎๎จ๎ Artinya โSesungguhnya Allah memiliki Sembilan puluh Sembilan nama โ seratus kurang satu- siapa yang ahshahaโ mengetahui/menghafal/menghitung/memeliharanya maka dia masuk ke surgaโ HR. Bukhari Berdasarkan uraian di atas diketahui bahwa pembiasaan membaca Asmaul hasan merupakan bagian dari mempraktikkan ajaran Al-Quran atau yang disebut dengan istilah living Quran. METODE Penelitian living Quran yang penulis lakukan termasuk ke dalam penelitian kualitatif deskriptif. Adapun dalam mengumpulkan data penulis menggunakan tiga cara yang ditawarkan oleh para Pakar di bidang ini Yusuf, 2007 yaitu sebagai berikut Observasi Observasi ini dilakukan dalam rangka memahami, mencari jawab, menemukan bukti terhadap fenomena sosial-keagamaan terkait dengan topik penelitian. Wawancara Wawancara dilakukan untuk memperkuat informasi yang telah dikumpulkan melalui observasi, untuk memperoleh informasi yang belum terungkap dalam observasi dan untuk mengkonfirmasi terhadap apa yang telah diamati atau diobservasi. Agar pertanyaan-pertanyaan yang diajukan oleh peneliti memperoleh jawaban yang valid dan akurat maka diharapkan peneliti menemukan key person tokoh-tokoh kunci yang akan dimintai keterangan. Living Al-Quran Pembiasaan Membaca Asmaul Husna di Sekolah Dasar Fahrul Usmi & Raja Muhammad Kadri 191 Asatiza Jurnal Pendidikan Vol. 2 No. 3 2021 This is an open access article under CC by SA License Dalam penelitian ini penulis menggunakan wawancara tertutup dalam memperoleh data yang diperlukan. Dokumentasi Dokumentasi digunakan untuk mendukung dua metode pengumpulan data di atas agar lebih valid dan meyakinkan. HASIL DAN PEMBAHASAN Temuan Umum SD Sabbihisma 2 merupakan salah satu lembaga pendidikan tingkat dasar yang bernaung di bawah yayasan Perguruan Sabbihisma. Perguruan Sabbihisma sendiri merupakan suatu lembaga yang bergerak di bidang pendidikan dan dakwah Islam yang lahir dalam rangka memenuhi kebutuhan masyarakat Sumatera Barat khususnya kota Padang akan sekolah yang berbasis agama dan bercirikan Al-Quran. Perguruan Sabbihisma berdiri pada tahun 1996 yang diketuai oleh H. Zulkifli Imam Said. Cikal bakal berdirinya Perguruan Sabbihisma ini adalah bertemunya H. Zulkifli Imam Said dengan beberapa pemuda yang tergabung dalam organisasi Badan Komunikasi Pemuda Remaja Masjid Indonesia BKPRMI Sumatera Barat yang mempunyai cita-cita yang sama yaitu ingin mewujudkan satu lembaga pendidikan Islam yang berbasis Al-Quran di kota Padang. Lembaga pendidikan Perguruan Sabbihisma dalam kegiatan kesehariannya selain melaksanakan pembelajaran dengan kurikulum dinas pendidikan juga ditambah dengan pembelajaran khusus bagi siswanya yaitu Pembelajaran Al-Quran berupa Tahfiz dan Tadarus Baca Tulis Al-Quran, hal itu merupakan perwujudan dari moto Perguruan Sabbihisma yaitu โSekolah Langsung Mengajiโ. Saat ini Perguruan Sabbihisma telah mempunyai beberapa unit satuan pendidikan dalam berbagai jenjang, mulai dari TK 7 buah, SD 4 buah, dan SMP & SMA Plus Pesantren 1 buah. Temuan Khusus Berdasarkan penelitian yang telah penulis lakukan, maka ada beberapa temuan yang perlu penulis paparkan yaitu sebagai berikut. Pertama, pembacaan Asmaul hasan ini sudah menjadi program SD Sabbihisma sejak awal mula berdirinya, dan merupakan salah satu ciri khas dari yayasan perguruan Sabbihisma. Hal ini seperti diungkapkan oleh kepala sekolah SD Sabbihisma pada saat wawancara pada tanggal 20 Januari 2021 sebagai berikut. โmemang Asmaul Husna ini adalah salah satu program yang menjadi ciri khas yayasan perguruan Sabbihisma dan telah kami laksanakan sejak awal yang berdirinya pada tahun 1996. karena, salah satu cara untuk mempromosikan suatu sekolah atau lembaga pendidikan agar dikenal orang, maka dia harus punya ciri khas tersendiriโ Kedua, berdasarkan pengamatan yang penulis lakukan, pembacaan Asmaul Husna ini dilakukan dengan menggunakan irama tersendiri, yang dengan diawali dengan taโawudz dan basmalah terlebih dahulu. Kemudian membaca โnasaluka ya man huwallahullazi laa ilaa ha illahuโฆโฆ setelah itu dilanjutkan dengan menyebutkan Asmaul Husna dari awal sampai akhirโ. Mengenai hal ini kepala sekolah 20 Januari 2021 juga mengungkapkan โdalam membaca Living Al-Quran Pembiasaan Membaca Asmaul Husna di Sekolah Dasar Fahrul Usmi & Raja Muhammad Kadri 192 Asatiza Jurnal Pendidikan Vol. 2 No. 3 2021 This is an open access article under CC by SA License Asmaul Husna ini ada banyak versi irama tersendiri, diantaranya ada versi yang dipopulerkan oleh seorang motivator Ary Ginanjar, tetapi kami di sini menggunakan versi irama yang lain, yaitu dengan irama Hijazโ Ketiga, dari pengamatan yang penulis lakukan pembacaan Asmul Husna ini dilakukan pada beberapa waktu tertentu yaitu pada setiap harinya sebelum memulai pembelajaran formal terlebih dahulu dibacakan Asmaul Husna setelah berdoa. Selanjutnya pada acara pengajian mingguan dan pada acara pengajian bulanan. Pengamatan yang penulis lakukan selama meneliti ini juga dibenarkan oleh kepala sekolah โpembacaan Asmaul Husna ini dilakukan hampir setiap harinya oleh siswa kami di sini, yaitu setiap sebelum memulai pembelajaran wajib. Selain itu juga pada hari biasanya sebelum pandemi juga ada semacam ekstrakurikuler pengembangan bakat dengan membaca Asmaul Husna pada setiap hari Selasa pembacaan Asmaul Husna masing-masing kelas secara bergiliran. Selanjutnya Asmaul Husna ini juga dibacakan pada setiap kali pertemuan atau acara pengajian/wirid mingguan, juga dalam acara pengajian/wirid bulanan sekaligus terima rapor bulanan. Keempat, berdasarkan pengamatan penulis pembacaan Asmaul Husna di dalam kelas sebelum belajar dibimbing oleh wali kelas atau bisa juga oleh guru yang mengajar jam pertama. Sedangkan pada acara pengajian mingguan dan bulanan pembacaan Asmaul Husna ini dipimpin oleh salah seorang ustad/guru SD Sabbihisma secara bergiliran setiap kali pertemuannya. Kelima, motivasi atau tujuan membaca Asmaul Husna ini latarbelakangi oleh keyakinan bahwa orang yang membacanya akan meraih surga. Hal diungkapkan oleh salah seorang ustaz/guru SD Sabbihisma pada saat wawancara pada tanggal 21 Januari 2021 yang menyatakan โmembaca Asmaul Husna ini adalah salah satu zikir atau cara kita mengingat Allah. Dan ada hadis Nabi yang menyatakan bahwa barang siapa yang menzikirkan Asmaul Husna maka akan mendapatkan surganya Allah. Selain itu perintah untuk membaca zikir Asmaul Husna ini juga disebutkan di dalam Al-Quran. Analisis Temuan Berdasarkan dalil-dalil yang ditemukan, Asmaul Husna merupakan salah satu konten/isi teks ajaran yang disebutkan di dalam Al-Quran dan diperintahkan untuk membacanya. Jadi apa yang dilakukan oleh SD Sabbihisma dengan membiasakan membaca Asmaul Husna merupakan wujud dari pengamalan dari ayat-ayat Al-Quran atau disebut dengan istilah living Quran. Living Quran yang dimaksud adalah terlihat fakta sosial masyarakat muslim dalam hal ini sekolah SD Sabbihisma 2 menyikapi, merespons dan mempraktikkan sisi-sisi Al-Quran secara kultural sebagai pemahaman terhadap Al-Quran itu sendiri. Adapun ayat Al-Quran yang diamalkan atau dipraktikkan yaitu ๎๎ฉ๎ท๎จ๎ฐ๎จ๎ฆ๎๎ฌ๎๎บ๎ฉ๎ ๎ป๎๎จ๎ป๎๎ต๎๎ฒ๎๎ต๎ฑ๎ซ๎ฝ๎จ๎ก๎๎ฐ๎จ๎ด๎๎จ๎ข ๎ป๎๎๎๎ก๎๎๎ฌ๎๎บ๎ฉ๎ ๎ป๎๎๎๎ช๎ข๎จ๎ฝ๎๎จ๎๎ฌ๎๎๎ฌ๎๎บ๎ฉ๎ ๎ป๎๎๎๎ช๎ฎ๎ฉ๎ฉ๎๎ต๎จ๎น๎ช๎ท๎ ๎ป๎บ๎ช๎ฆ๎ต๎จ๎ฉ๎๎ ๎จ๎ ๎จ๎ข๎ ๎จ๎ซ๎ช๎ป ๎จ๎๎จ๎๎ช๎ท๎๎ป๎๎จ๎น๎ป๎จ๎๎ ๎จ๎ ๎จ๎ข๎๎ฃ๎๎จ๎ด๎ป๎๎ฉ๎ป๎ก๎๎๎ฉ๎ป๎ญ๎ต๎จ๎ณ๎ป๎๎จ๎ป๎๎๎๎ฑ๎๎พ๎ช๎ ผ๎จ๎๎ ๎จ๎ซ๎ช๎ก๎๎จ๎ก๎๎จ๎ป๎ป๎จ๎ท๎๎ช๎ข๎จ๎ผ๎ป๎ จ๎๎จ๎ข Living Al-Quran Pembiasaan Membaca Asmaul Husna di Sekolah Dasar Fahrul Usmi & Raja Muhammad Kadri 193 Asatiza Jurnal Pendidikan Vol. 2 No. 3 2021 This is an open access article under CC by SA License Artinya Katakanlah "Serulah Allah atau serulah Ar-Rahman. Dengan nama yang mana saja kamu seru, Dia mempunyai al asmaaul husna nama-nama yang terbaik dan janganlah kamu mengeraskan suaramu dalam shalatmu dan janganlah pula merendahkannya dan carilah jalan tengah di antara kedua itu". QS. Al-Israโ 110. Shihab 2004 mengungkapkan bahwa ayat tersebut memerintahkan untuk menyeru Tuhan Yang Maha Esa dengan nama Allah atau dengan nama Ar-Rahman. Dengan nama yang mana saja diseru diantara semua nama-nama-Nya maka itu adalah baik. Allah mempunyai Asmaul Husna yakni nama-nama terbaik. Oleh sebab itu tidak perlu ragu menyebut salah satu nama itu atau ke semuanya. Membaca Asmaul Husna secara umum dianjurkan pada setiap kesempatan dan waktu. Tetapi ada ayat Al-Quran yang menganjurkan untuk menyebutkan atau membaca Asmaul Husna ketika sedang bermohon atau berdoa kepada Allah SWT. ๎๎จ๎ ๎ข๎ฉ๎๎ช๎ ๎ป๎ฐ๎ฉ๎ฝ๎๎จ๎ด๎ฝ๎ช ๎๎ ๎๎๎ฌ๎๎ข๎ฉ๎๎จ๎๎จ๎ข๎๎ฐ๎ต๎จ๎น๎ช๎ท๎๎ฉ๎ก๎บ๎ฉ๎ ๎ป๎๎ญ๎จ๎ฆ๎๎๎จ๎ด๎ป๎๎ฉ๎ป๎ก๎๎๎ฉ๎ป๎ญ๎ต๎จ๎ณ๎ป๎๎จ๎ป๎๎๎๎ช ๎๎ช๎ฌ๎จ๎ข๎๎จ๎ ๎บ๎ฉ๎ฐ๎จ๎ณ๎ป๎ก๎จ๎ ฌ๎๎ฌ๎๎บ๎ฉ๎ต๎จ๎ฝ๎๎ต๎จ๎ฒ๎๎จ๎ ๎ป๎ข๎จ๎๎ป๎๎ฉ๎พ๎จ๎๎ ๎ด๎๎ช๎ท๎ช๎ก๎ข๎จ๎ณ๎ป๎๎จ๎ฝ๎๎ญ๎ช๎ Artinya Hanya milik Allah Asmaa-ul Husna, maka bermohonlah kepada-Nya dengan menyebut Asmaa-ul Husna itu dan tinggalkanlah orang-orang yang menyimpang dari kebenaran dalam menyebut nama-nama-Nya. Nanti mereka akan mendapat balasan terhadap apa yang telah mereka kerjakan. QS. Al-Aโraf 180 Ayat di atas mengajak manusia untuk berdoa /menyeru-Nya dengan sifat/ nama-nama yang terbaik itu. Salah satu makna dari perintah ini adalah ajakan untuk menyesuaikan kandungan permohonan dengan sifat yang disandang Allah. Menyebut sifat-sifat Allah yang sesuai dengan permohonan akan dapat mengundang terkabulnya doa, selain itu juga akan melahirkan ketenangan dan optimisme dalam jiwa si pemohon Shihab, 2004. Perintah ayat Al-Quran ini secara kolektif di SD Sabbihisma belum terlihat, karena pembacaan Asmaul Husna selama ini hanya dilakukan tidak dalam keadaan ketika sedang bermohon/berdoa kepada Allah. Walaupun begitu yang pasti perintah Al-Quran membaca Asmaul Husna telah dilaksanakan. Selanjutnya mengenai irama, Al-Quran maupun hadis Nabi Muhammad SAW tidak menyebutkan secara khusus teknis dalam membaca Asmaul Husna, perintahnya secara umum hanyalah membacanya. Oleh sebab itu irama yang digunakan oleh SD Sabbihisma dalam membawakan Asmaul Husna ini bisa tidak bertentangan dengan al-Qurโan maupun hadis Nabi Muhammad SAW, sehingga hal ini dibolehkan. Motivasi atau tujuan dalam membaca Asmaul hasan di SD Sabbihisma adalah untuk mengharapkan pahala dan surga, hal ini sesuai dengan hadis Nabi Muhammad SAW sebagai berikut. ๎๎๎จ๎น๎จ๎ก๎ฌ๎๎ช๎ ถ๎๎ช ๎๎ช๎ฌ๎๎๎ ๎ช๎๎๎จ๎ป๎ช๎ก๎ฌ๎๎ช๎ ถ๎ข๎๎๎๎ต๎จ๎ธ๎ต ๎จ๎๎ฌ๎๎จ๎ฝ๎๎ฌ๎ด๎จ๎ฒ๎๎๎ฅ๎๎ช๎๎๎จ๎ข๎๎๎ ๎๎๎จ๎น๎จ๎ณ๎ต๎ช๎ฒ๎๎ต๎จ๎ณ๎ฌ๎๎๎๎ฅ๎น๎๎ถ๎จ๎ฌ๎ ๎๎ ๎จ๎ฎ๎จ๎๎จ๎ Artinya โSesungguhnya Allah memiliki Sembilan puluh Sembilan nama โ seratus kurang satu- siapa yang ahshahaโ maka dia masuk ke surga. Allahโ HR. Bukhari. Living Al-Quran Pembiasaan Membaca Asmaul Husna di Sekolah Dasar Fahrul Usmi & Raja Muhammad Kadri 194 Asatiza Jurnal Pendidikan Vol. 2 No. 3 2021 This is an open access article under CC by SA License Menurut Imam Nawawi, penafsiran ulama mengenai kata โAhshahaโ diantara maksudnya adalah dalam rangka membacanya, mempercayainya dan melaksanakan kandungannya atau meneladaninya. Berdasarkan hal itu pula Quraish Shihab dalam kitab Tafsir Al-Misbah ketika membahas ayat tentang Asmaul Husna menyatakan bahwa baik yang membaca, menghafal, memahami dan mengamalkan kandungannya, semua akan memperoleh curahan rahmat ilahi atas niat dan usahanya. Jadi selain menghafal dan membacanya, sifat-sifat Allah yang ada dalam Asmaul Husna ini juga diharapkan bisa untuk diteladani dan dicontoh oleh makhluknya. Dalam hal ini Quraish Shihab dalam bukunya Yang Hilang Dari kita Akhlak, mengutip dan memaparkan sebuah ungkapan yaitu ๎๎๎ฌ๎๎๎ช๎๎จ๎๎ฌ๎๎จ๎ฏ๎ช๎ท๎๎๎ฌ๎บ๎ฉ๎ช๎๎ฐ๎จ๎จ๎ Artinya Berakhlaklah kalian dengan akhlak/sifat-sifat Allah Ungkapan tersebut ada yang menyebutnya sebagai hadis dan diperselisihkan oleh para ulama mengenai keshahihannya, tetapi sangat populer di kalangan pakar-pakar tasawuf. Bahkan menurut Imam Al-Ghazali seluruh sifat-sifat Allah dapat diteladani oleh manusia, kecuali sifat Ketuhanan-Nya. Karena sifat manusia yang terpuji adalah sifat dan tingkah lakunya yang meneladani sifat-sifat Allah. Shihab, 2019. Pembiasaan membaca Asmaul Husna ini merupakan langkah awal untuk mengamalkan dan meneladani sifat-sifat Allah yang ada didalamnya. Pembiasaan membaca Asmaul Husna ini memang sangat tepat dibiasakan untuk anak-anak usia Sekolah Dasar. Karena menurut Zakiah 1970 Anak-anak sampai menjelang umur 12 tahun belum mampu berpikir abstrak, oleh karena itu agama harus diberikan dalam jangkauannya, oleh sebab itu, penting pembiasaan-pembiasaan bagi anak-anak dalam mengajarkan sesuatu terutama pendidikan agama. Menurut Ilmu Psikologi Agama, Sururin, 2004 pada usia 6-12 tahun, anak-anak belajar mengenal Tuhan melalui ucapan orang-orang yang ada di sekelilingnya dan melihat perilaku orang-orang yang mengungkapkan rasa kagumnya kepada Tuhan. Oleh sebab itu dibutuhkan peran orang tua dan guru dalam memperkenalkan dan membiasakan anak untuk melakukan tindakan-tindakan agama walaupun sifatnya hanya meniru. Pembiasaan-pembiasaan tersebutlah yang akan berpengaruh bagi perkembangan agama anak pada fase selanjutnya. Zakiah 1994 juga mengungkapkan bahwa pendidikan agama bagi anak didik pada jenjang Sekolah Dasar sebaiknya memang mendahulukan pengenalan sifat-sifat Allah yang membawa kepada rasa aman, misalnya Maha Pengasih, Maha Penyayang, Maha Pemurah, Maha Penolong, Maha Pelindung, Maha Mengetahui, Maha Mendengar, Maha Melihat dan sebagainya agar tumbuh sikap cinta dan dekat kepada Allah serta rasa kagum dan menyenangkan. Sedangkan penjelasan terhadap siksaan, azab kubur, neraka dan hukuman-hukuman yang mengerikan, sebisa mungkin untuk ditangguhkan penyampaiannya sampai Living Al-Quran Pembiasaan Membaca Asmaul Husna di Sekolah Dasar Fahrul Usmi & Raja Muhammad Kadri 195 Asatiza Jurnal Pendidikan Vol. 2 No. 3 2021 This is an open access article under CC by SA License perkembangan kecerdasan anak mampu memahami hal abstrak. Tujuannya supaya tidak muncul sikap-sikap negatif dalam beragama seperti takut, marah dan benci kepada Allah. Atas dasar ini jugalah, pembiasaan membaca Asmaul Husna ini juga sangat tepat untuk dibiasakan oleh anak Sekolah Dasar. SIMPULAN Berdasarkan uraian di atas dapat disimpulkan bahwa Pertama, pembiasaan membaca Asmaul Husna sudah sejak lama menjadi program dan ciri khas SD Sabbihisma. Kedua, dalam membaca Asmaul Husna ada irama tertentu yang disebut dengan irama Hijaz. Ketiga, pembacaan Asmaul Husna dilakukan oleh siswa setiap harinya sebelum memulai pembelajaran, dibaca pada setiap acara pengajian dan pertemuan mingguan dan bulanan. Keempat, pembacaan Asmaul Husna sebelum memulai pembelajaran dibimbing oleh wali kelas atau guru yang masuk pada jam pertama dan pada acara pengajian dipimpin oleh seorang guru/ustaz. Kelima, tujuan atau motivasi dalam membaca Asmaul Husna adalah mengharap pahala dan surga dari Allah. Berdasarkan hasil penelitian ini, maka dapat diajukan rekomendasi penelitian ini sebagai berikut Bagi para orang tua dan pendidik, diharapkan untuk membiasakan sesuatu yang baik terhadap anak terutama pada anak usia Sekolah Dasar karena belum mampu untuk berpikir abstrak. Salah satu pembiasaan yang baik adalah membaca Asmaul Husna. Sedangkan bagi peneliti selanjutnya diharapkan untuk dapat mengembangkan penelitian ini misalnya dengan meneliti pengaruh positif dari pembacaan Asmaul Husna terhadap siswa, atau merancang dan mengembangkan Asmaul Husna sebagai salah satu spirit dalam membentuk karakter siswa. REFERENSI Chirzin, M. 2007. Mengungkap Pangalaman Muslim Berinteraksi dengan Al-Qurโan dalam Metode Penelitian Living Qurโan dan Hadis. Yogyakarta Teras Danil, M. 2018. Implementasi full day school di Sekolah Dasar Sabbihisma padang. Jurnal Komunikasi Pendidikan, 2, 1, 88-90. Ilyas, Y. 2014. Ulumul Qurโan. Yogyakarta Itqan Publishing. Junaedi, D. 2015. Living Qurโan Sebuah pendekatan baru dalam kajian Al-Qurโan Studi kasus di Pondok Pesantren As-Siroj Al-Hasan Desa Kalimukti Kec. Pabedilan Kab. Cirebon. Journal Of Qur'an and Hadith Studies, 42, 169-190. Kholis, N. 2017. Implementasi Pendidikan karakter berbasis nilai-nilai islam melalui budaya sekolah. Edukasi Jurnal Pendidikan Islam 52, 047-065. Retrieved from Shihab, Q. 2004. Tafsir Al-Misbah Volume 7. Jakarta Lentera Hati. Shihab, Q. 2019. Yang Hilang Dari Kita Akhlak. Jakarta Lentera Hati. Sururin. 2004. Ilmu Jiwa Agama. Jakarta RajaGrafindo Persada, Living Al-Quran Pembiasaan Membaca Asmaul Husna di Sekolah Dasar Fahrul Usmi & Raja Muhammad Kadri 196 Asatiza Jurnal Pendidikan Vol. 2 No. 3 2021 This is an open access article under CC by SA License Yusuf, M. 2007. Pendekatan Sosiologi Dalam Penelitian Living Qurโan, dalam Metode Penelitian Living Qurโan dan Hadis. Yogyakarta Teras. Zakiah, D. 1970. Ilmu Jiwa Agama, Jakarta Bulan Bintang. Jakarta Bulan Bintang. Zakiah, D. 1994. Pendidikan Islam dalam Keluarga dan Sekolah. Jakarta Ruhama. Afifa Fauziyah SalsabilaAsep Dudi SuhardiniHuriah RachmahAbstrak. Perkembangan zaman tidak selalu membawa dampak yang positif, ada dampak negatif yang ditimbulkan salah satu contohnya adalah kerusakan moral yang terjadi dalam lingkungan pendidikan. Kerusakan moral ini dapat dilihat dari permasalahan yang bisa ditemui mulai dari sekolah dasar, dimana beberapa masalah diantaranya berbohong, sopan santun yang kurang, kasar dalam berbicara dan yang paling mengkhawatirkan adalah siswa sekolah dasar sudah aktif mengakses situs porno. Untuk mengatasi masalah tersebut, Madrasah Al-Burhan menggunakan pembiasaan Asmaul Husna menggunakan metode Hanifida sehingga memudahkan madrasah dalam pembentukan karakter religius siswa. Seseorang yang mempercayai Asmaul Husna akan terus berupaya untuk meneladani sifat-sifat tersebut dan menumbuhkan sikap optimism seseorang dalam kehidupannya. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pembentukan karakter religius, pembiasaan asmaul husna juga hubungan antara asmaul husna dan karakter religius di kelas 4 DTA Madrasah Al-Burhan. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode kualitatif studi kasus. Dalam mengumpulkan data, peneliti mengunakan teknik observasi, wawancara dan studi dokumentasi. Teknik analisis yang digunakan melalui reduksi, penyajian data, triangulasi dan penarikan kesimpulan. Hasil penelitian ini secara umum menunjukkan bahwa kegiatan pembiasaan asmaul husna yang dilaksanakan secara rutin tersebut telah membawa perubahan terhadap karakter religious siswa. Abstract. The development of the times does not always bring a positive impact, there is a negative impact caused, one example is the moral damage that occurs in the educational environment. This moral damage can be seen from the problems that can be found starting from elementary school, where some of the problems include lying, lack of manners, rude speech and the most worrying thing is that elementary school students are already actively accessing pornographic sites. To overcome this problem, Madrasah Al-Burhan uses Asmaul Husna's habituation using the Hanifida method, making it easier for madrasas to form students' religious character. Someone who believes in Asmaul Husna will continue to strive to emulate these qualities and foster a person's optimism in life. This study aims to determine the formation of religious character, habituation of Asmaul Husna as well as the relationship between Asmaul Husna and religious character in 4th grade DTA Madrasah Al-Burhan. The method used in this research is a qualitative case study method. In collecting data, the researcher used observation, interview and documentation studies. The analysis technique used is through reduction, data presentation, triangulation and drawing conclusions. The results of this study generally indicate that the habituation of Asmaul Husna which is carried out regularly has brought changes to the religious character of JunaediArtikel ini memfokuskan kajian tentang metode Living Qurโan sebagai sebuah pendekatan baru dalam kajian al-Qurโan. Living Qurโan adalah kajian atau penelitian ilmiah tentang berbagai peristiwa sosial terkait dengan kehadiran al-Qurโan atau keberadaan al-Qurโan di sebuah komunitas muslim tertentu. Living Qurโan juga bisa dimaknai sebagai โteks al-Qurโan yang hidupโ dalam masyarakat.โ Pendekatan ini berusaha memotret proses interaksi masyarakat terhadap al-Qurโan, yang tidak sebatas pada pemaknaan teksnya, tetapi lebih ditekankan pada aspek penerapan teks-teks al-Qurโan dalam kehidupan sehari-hari. Penerapan teks-teks al-Qurโan tersebut kemudian menjadi tradisi yang melembaga dalam kehidupan sehari-hari masyarakatMengungkap Pangalaman Muslim Berinteraksi dengan Al-Qurโan dalam Metode Penelitian Living Qurโan dan HadisM ChirzinChirzin, M. 2007. Mengungkap Pangalaman Muslim Berinteraksi dengan Al-Qur'an dalam Metode Penelitian Living Qur'an dan Hadis. Yogyakarta Teras Danil, M. 2018. Implementasi full day school di Sekolah Dasar Sabbihisma padang. Jurnal Komunikasi Pendidikan, 2, 1, Islam dalam Keluarga dan SekolahD ZakiahZakiah, D. 1994. Pendidikan Islam dalam Keluarga dan Sekolah. Jakarta Jiwa Agama. Jakarta RajaGrafindo PersadaSururinPendekatan Sosiologi Dalam Penelitian Living Qurโan, dalam Metode Penelitian Living Qurโan dan HadisM YusufYusuf, M. 2007. Pendekatan Sosiologi Dalam Penelitian Living Qur'an, dalam Metode Penelitian Living Qur'an dan Hadis. Yogyakarta Pendidikan karakter berbasis nilai-nilai islam melalui budaya sekolahN KholisQ ShihabShihab, Q. 2004. Tafsir Al-Misbah Volume 7. Jakarta Lentera Hilang Dari Kita AkhlakQ ShihabShihab, Q. 2019. Yang Hilang Dari Kita Akhlak. Jakarta Lentera Hati. Sururin. 2004. Ilmu Jiwa Agama. Jakarta RajaGrafindo Persada,
BacaanDoa Setelah Sholat Dhuha - Sholat Dhuha ialah sholat sunnah yang dilakukan pada waktu Dhuha yaitu dimulai dari matahari setinggi tombak sampai tergelincirnya matahari. Untuk jumlah rakaat sholat Dhuha paling sedikit dua rakaat dan paling banyak dua belas rakaat. Sholat Dhuha merupakan sholat sunah yang istimewa karena mempunyai banyak keutamaan atau manfaat. beberapa keutamaan sholatJAKARTA - Asmaul Husna merupakan nama-nama baik dan indah Allah SWT. Nama-nama ini menggambarkan sifat Allah SWT. Asmaul husna berjumlah 99 nama. Setiap Muslim dianjurkan membaca dan meresapi makna dari asmaul husna. Berikut ini nama-nama Allah beserta latin dan terjemahannya. Ar Rahman ุงูุฑุญู ู Yang Maha Pengasih Ar Rahiim ุงูุฑุญูู Yang Maha Penyayang Al Malik ุงูู ูู Yang Maha Merajai Al Quddus ุงููุฏูุณ Yang Maha Suci As Salaam ุงูุณูุงู Yang Maha Memberi Kesejahteraan Al Mu`min ุงูู ุคู ู Yang Maha Memberi Keamanan Al Muhaimin ุงูู ููู ู Yang Maha Mengatur Al Aziz ุงูุนุฒูุฒ Yang Maha Perkasa Al Jabbar ุงูุฌุจุงุฑ Yang Memiliki Mutlak Kegagahan Al Mutakabbir ุงูู ุชูุจุฑ Yang Maha Megah Al Khaliq ุงูุฎุงูู Yang Maha Pencipta Al Baari ุงูุจุงุฑุฆ Yang Maha Melepaskan Al Mushawwir ุงูู ุตูุฑ Yang Maha Membentuk Rupa Al Ghaffaar ุงูุบูุงุฑ Yang Maha Pengampun Al Qahhaar ุงูููุงุฑ Yang Maha Memaksa Al Wahhaab ุงูููุงุจ Yang Maha Pemberi Karunia Ar Razzaaq ุงูุฑุฒุงู Yang Maha Pemberi Rezeki Al Fattaah ุงููุชุงุญ Yang Maha Pembuka Rahmat Al `Aliim ุงูุนููู Yang Maha Mengetahui Al Qaabidh ุงููุงุจุถ Yang Maha Menyempitkan Al Baasith ุงูุจุงุณุท Yang Maha Melapangkan Al Khaafidh ุงูุฎุงูุถ Yang Maha Merendahkan Ar Raafi ุงูุฑุงูุน Yang Maha Meninggikan Al Mu`izz ุงูู ุนุฒ Yang Maha Memuliakan Al Mudzil ุงูู ุฐู Yang Maha Menghinakan Al Samii ุงูุณู ูุน Yang Maha Mendengar Al Bashiir ุงูุจุตูุฑ Yang Maha Melihat Al Hakam ุงูุญูู Yang Maha Menetapkan Al `Adl ุงูุนุฏู Yang Maha Adil Al Lathiif ุงููุทูู Yang Maha Lembut Al Khabiir ุงูุฎุจูุฑ Yang Maha Mengenal Al Haliim ุงูุญููู Yang Maha Penyantun Al `Azhiim ุงูุนุธูู Yang Maha Agung Al Ghafuur ุงูุบููุฑ Yang Maha Memberi Pengampunan As Syakuur ุงูุดููุฑ Yang Maha Pembalas Budi Al `Aliy ุงูุนูู Yang Maha Tinggi Al Kabiir ุงููุจูุฑ Yang Maha Besar Al Hafizh ุงูุญููุธ Yang Maha Memelihara Al Muqiit ุงูู ููุช Yang Maha Pemberi Kecukupan Al Hasiib ุงูุญุณูุจ Yang Maha Membuat Perhitungan Al Jaliil ุงูุฌููู Yang Maha Luhur Al Kariim ุงููุฑูู Yang Maha Pemurah Ar Raqiib ุงูุฑููุจ Yang Maha Mengawasi Al Mujiib ุงูู ุฌูุจ Yang Maha Mengabulkan Al Waasi ุงููุงุณุน Yang Maha Luas Al Hakiim ุงูุญููู Yang Maha Maka Bijaksana Al Waduud ุงููุฏูุฏ Yang Maha Mengasihi Al Majiid ุงูู ุฌูุฏ Yang Maha Mulia Al Baa`its ุงูุจุงุนุซ Yang Maha Membangkitkan As Syahiid ุงูุดููุฏ Yang Maha Menyaksikan Al Haqq ุงูุญู Yang Maha Benar Al Wakiil ุงููููู Yang Maha Memelihara Al Qawiyyu ุงูููู Yang Maha Kuat Al Matiin ุงูู ุชูู Yang Maha Kokoh Al Waliyy ุงูููู Yang Maha Melindungi Al Hamiid ุงูุญู ูุฏ Yang Maha Terpuji Al Muhshii ุงูู ุญุตู Yang Maha Menghitung Al Mubdi ุงูู ุจุฏุฆ Yang Maha Memulai Al Mu`iid ุงูู ุนูุฏ Yang Maha Mengembalikan Kehidupan Al Muhyii ุงูู ุญูู Yang Maha Menghidupkan Al Mumiitu ุงูู ู ูุช Yang Maha Mematikan Al Hayyu ุงูุญู Yang Maha Hidup Al Qayyuum ุงููููู Yang Maha Mandiri Al Waajid ุงููุงุฌุฏ Yang Maha Penemu Al Maajid ุงูู ุงุฌุฏ Yang Maha Mulia Al Wahid ุงููุงุญุฏ Yang Maha Tunggal Al Ahad ุงูุงุญุฏ Yang Maha Esa As Shamad ุงูุตู ุฏ Yang Maha Dibutuhkan Al Qaadir ุงููุงุฏุฑ Yang Maha Menentukan Al Muqtadir ุงูู ูุชุฏุฑ Yang Maha Berkuasa Al Muqaddim ุงูู ูุฏู Yang Maha Mendahulukan Al Mu`akkhir ุงูู ุคุฎุฑ Yang Maha Mengakhirkan Al Awwal ุงูุฃูู Yang Maha Awal Al Aakhir ุงูุฃุฎุฑ Yang Maha Akhir Az Zhaahir ุงูุธุงูุฑ Yang Maha Nyata Al Baathin ุงูุจุงุทู Yang Maha Ghaib Al Waali ุงููุงูู Yang Maha Memerintah Al Muta`aalii ุงูู ุชุนุงูู Yang Maha Tinggi Al Barru ุงูุจุฑ Yang Maha Penderma At Tawwaab ุงูุชูุงุจ Yang Maha Penerima Tobat Al Muntaqim ุงูู ูุชูู Yang Maha Pemberi Balasan Al Afuww ุงูุนูู Yang Maha Pemaaf Ar Ra`uuf ุงูุฑุคูู Yang Maha Pengasuh Malikul Mulk ู ุงูู ุงูู ูู Yang Maha Penguasa Kerajaan Dzul Jalaali Wal Ikraam ุฐู ุงูุฌูุงู ู ุงูุฅูุฑุงู Yang Maha Pemilik Kebesaran dan Kemuliaan Al Muqsith ุงูู ูุณุท Yang Maha Pemberi Keadilan Al Jamii` ุงูุฌุงู ุน Yang Maha Mengumpulkan Al Ghaniyy ุงูุบูู Yang Maha Kaya Al Mughnii ุงูู ุบูู Yang Maha Pemberi Kekayaan Al Maani ุงูู ุงูุน Yang Maha Mencegah Ad Dhaar ุงูุถุงุฑ Yang Maha Penimpa Kemudharatan An Nafii ุงููุงูุน Yang Maha Memberi Manfaat An Nuur ุงูููุฑ Yang Maha Bercahaya Al Haadii ุงููุงุฏุฆ Yang Maha Pemberi Petunjuk Al Badiiโ ุงูุจุฏูุน Yang Maha Pencipta Al Baaqii ุงูุจุงูู Yang Maha Kekal Al Waarits ุงููุงุฑุซ Yang Maha Pewaris Ar Rasyiid ุงูุฑุดูุฏ Yang Maha Pandai As Shabuur ุงูุตุจูุฑ Yang Maha Sabar BACA JUGA Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Klik di Sini
KeutamaanAsmaul Husna - Asmaul Husna merupakan nama-nama milik Allah yang indah. Asma yang berarti nama, sedangkan husna berarti sesuatu yang baik atau indah. Ini menunjukkan betapa indahnya dan mulianya nama-nama Allah SWT. Dalam Al Quran tertulis bahwa Allah memiliki 99 nama. Masing-masing menunjukkan kebesaran dan keagungan-Nya.
mUVpXpa. 381 300 424 472 330 274 494 177 246